Latar Belakang
Dengan semakin majunya peradaban manusia akan menuntut semakin
banyak aktifitas yang dilakukan demi tujuan memenuhi kebutuhan hidup. Hal ini
membuat saya termotivasi untuk menuliskan karya tulis tentang sumber energi
alternatif (Biogas) yang ramah lingkungan, sebab saya ingin masyarakat tahu
terutama masyarakat di daerah pedesaan untuk dapat beralih ke sumber energi
alternatif yang bahan bakunya sudah ada di lokasi seperti kotoran ternak,
limbah organik, guna mengatasi ketergantungan masyarakat pada BBM yang melonjak
naik dan memberikan dampak negatif yang besar bagi masyarakat.
Tujuan
·
Agar masyarakat tahu bahwa masih ada sumber energi
lain selain sumber energi fosil (BBM).
·
Agar masyarakat bisa beralih dari sumber energi fosil
(BBM) yang mahal dan terbatas ke sumber energi alternatif yang ramah
lingkungan.
·
Untuk memahami bahwa peranan sumber energi alternatif
dalam mengatasi masalah harga BBM yang naik dan masalah pencemaran lingkungan.
Manfaat
·
Dapat menghemat pengeluaran masyarakat, dengan
memanfaatkan biogas sebagai pengganti bahan bakar minyak, tanah atau kayu
untuk memasak.
·
Biogas dapat digunakan sebagai pembangkit listrik
rumah tangga.
·
Meningkatkan pendapatan masyarakat dengan
dihasilkannya pupuk yang berkualitas atau menghemat biaya pembelian pupuk bagi
yang memerlukanya.
Pembahasan
1. Definisi
Biogas
Biogas didefinisikan sebagai gas yang dilepaskan jika bahan-bahan
organik (seperti kotoran ternak atau kotoran manusia) difermentasikan atau
mengalami proses metanisasi. Biogas terdiri dari campuran metana (50-75%)
CO2(25-45%), serta sejumlah kecil dari H2,N2 dan H2S.
Dalam aplikasinya, biogas digunakan sebagai gas alternatif untuk memanaskan dan menghasilkan energi listrik. Biogas bersifat ramah lingkungan dan dapat mengurangi efek rumah kaca.
Pemanfaatan biogas sebagai energi alternatif akan mengurangi penggunaan kayu bakar. Dengan demikian dapat mengurangi usaha pohon di hutan, sehingga ekosistem hutan tetap terjaga.
Sebagai energi alternatif, biogas bersifat ramah lingkungan dapat mengurangi efek rumah kaca.
Dalam aplikasinya, biogas digunakan sebagai gas alternatif untuk memanaskan dan menghasilkan energi listrik. Biogas bersifat ramah lingkungan dan dapat mengurangi efek rumah kaca.
Pemanfaatan biogas sebagai energi alternatif akan mengurangi penggunaan kayu bakar. Dengan demikian dapat mengurangi usaha pohon di hutan, sehingga ekosistem hutan tetap terjaga.
Sebagai energi alternatif, biogas bersifat ramah lingkungan dapat mengurangi efek rumah kaca.
2. Keuntungan Biogas
· Aplikasi Biogas setara
Dengan Penerangan
60 - 100
watt lampu selama enam jam
· Memasak
- Dapat memasak tiga jenis makanan untuk keluarga (5-6 orang)
- Pengganti bahan bakar
- 0,7 kg minyak tanah
- Dapat memasak tiga jenis makanan untuk keluarga (5-6 orang)
- Pengganti bahan bakar
- 0,7 kg minyak tanah
· Tenaga
- Dapat
menjalankan satu motor tenaga kuda selama dua jam
- Pembangkit tenaga listrik
- Dapat menghasilkan 1,25 kwh listrik
- Pembangkit tenaga listrik
- Dapat menghasilkan 1,25 kwh listrik
3. Sumber Bahan Baku Biogas
Biogas adalah gas yang mudah terbakar (flammable) yang dihasilkan dari proses fermentasi bahan-bahan organik bisa diproses untuk menghasilkan biogas, tetapi hanya bahan organik (padat/cair) homogen, seperti kotoran urine (air kencing) hewan ternak yang cocok untuk sistem biogas sederhana.
Sampah organik Padat
Secara garis besar, sampah dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu anorganik, organik, dan khusus. Sampah organik berasal dari bahan-bahan penyusun tumbuhan dan hewan yang diambil dari alam atau dihasilkan dari kegiatan pertanian, perikanan, kegiatan rumah tangga, industri, atau kegiatan lainya (seperti sampah dapur, sisa sayuran, kulit buah dan lain-lain)[6].
Limbah Organik Cair
Limbah cair merupakan sisa pembuangan yang dihasilkan dari suatu proses yang sudah tidak digunakan lagi. Kegiatan yang berpotensi sebagai penghasil limbah cair antara lain kagiatan industri, rumah tanggah, peternakan, dan pertanian.
4. Prinsip Teknologi Biogas
Pada prinsipnya, teknologi biogas adalah teknologi yang memanfaatkan proses fermentasi (pembusukan) dari sampah organik secara anaerobik (tanpa udara) oleh bakteri methan sehingga dihasilkan gas methan. Gas methan adalah gas yang mengandung satu atom C dan 4 atom H yang memiliki sifat mudah terbakar. Gas methan yang dihasilkan kemudian dapat dibakar sehingga dihasilkan energi panas. Bahan organik yang bisa digunakan sebagai bahan baku industri ini adalah sampah organik, limbah yang sebagian besar terdiri dari kotoran, dan potongan-potongan kecil sisa-sisa tanaman, seperti jerami dan sebagainya, serta air yang cukup banyak.
Pada prinsipnya, teknologi biogas adalah teknologi yang memanfaatkan proses fermentasi (pembusukan) dari sampah organik secara anaerobik (tanpa udara) oleh bakteri methan sehingga dihasilkan gas methan. Gas methan adalah gas yang mengandung satu atom C dan 4 atom H yang memiliki sifat mudah terbakar. Gas methan yang dihasilkan kemudian dapat dibakar sehingga dihasilkan energi panas. Bahan organik yang bisa digunakan sebagai bahan baku industri ini adalah sampah organik, limbah yang sebagian besar terdiri dari kotoran, dan potongan-potongan kecil sisa-sisa tanaman, seperti jerami dan sebagainya, serta air yang cukup banyak.
Prinsip pembangkit biogas, yaitu menciptakan alat yang kedap udara dengan bagian-bagian pokok terdiri atas pencerna (digester), lubang pemasukan bahan baku dan pengeluaran lumpur sisa hasil pencernaan (slurry), dan pipa penyaluran biogas yang terbentuk. Di dalam digester ini terdapat bakteri methan yang mengolah limbah bio atau biomassa dan menghasilkan biogas. Dengan pipa yang didesain sedemikian rupa, gas tersebut dapat dialirkan ke kompor yang terletak di dapur. Gas tersebut dapat digunakan untuk keperluan memasak dan lain-lain.
5. Perhitungan
Peluang Pemanfaatan Biogas dalam Mengatasi Masalah BBM
Program penghapusan BBM yang
dilaksanakan pada tahun 2005 akan menjadi momentum yang tepat dalam penggunaan
energi alternatif seperti biogas. Hal ini bisa dihitung dengan adanya jumlah
bahan baku biogas yang melimpah dan rasio antara energi biogas dan energi minyak
bumi yang menjanjikan (8900 kkal/m3 gas methan murni).
Hal yang pertama harus diperhitungkan dalam menghitung jumlah energi yang dihasilkan adalah berapa banyak jumlah bahan baku yang dihasilkan. Jumlah bahan baku gas ini didapatkan dengan menjumlahkan jumlah feses dan sampah organik yang dihasilkan setiap hari. Jumlah bahan baku ini akan menentukan berapa jumlah energi dan volume alat pembentuk biogas.
Hal ini akan semakin mengejutkan dengan adanya perhitungan bahwa jumlah penduduk indonesia berdasarkan data statistik pada tahun 2000 sebanyak lebih dari 200 juta jiwa. Dengan hanya mengandalkan asumsi perhitungan jumlah kotoran manusia tanpa memperhitungan sampah organik dan feses hewan ternak, akan didapatkan hasil feses sebanyak 100 juta kg feses/hari atau 1,25 juta m3/hari atau 11.125 juta kkal/hari. Apabila dengan asumsi konversi 1 J = 4.2 kal maka akan didapatkan hasil total energi yang dihasilkan hanya dari jumlah penduduk adalah sebesar 30.66 MW.
Hal yang pertama harus diperhitungkan dalam menghitung jumlah energi yang dihasilkan adalah berapa banyak jumlah bahan baku yang dihasilkan. Jumlah bahan baku gas ini didapatkan dengan menjumlahkan jumlah feses dan sampah organik yang dihasilkan setiap hari. Jumlah bahan baku ini akan menentukan berapa jumlah energi dan volume alat pembentuk biogas.
Hal ini akan semakin mengejutkan dengan adanya perhitungan bahwa jumlah penduduk indonesia berdasarkan data statistik pada tahun 2000 sebanyak lebih dari 200 juta jiwa. Dengan hanya mengandalkan asumsi perhitungan jumlah kotoran manusia tanpa memperhitungan sampah organik dan feses hewan ternak, akan didapatkan hasil feses sebanyak 100 juta kg feses/hari atau 1,25 juta m3/hari atau 11.125 juta kkal/hari. Apabila dengan asumsi konversi 1 J = 4.2 kal maka akan didapatkan hasil total energi yang dihasilkan hanya dari jumlah penduduk adalah sebesar 30.66 MW.
6. Cara untuk memproduksi gas
- Menyediakan wadah atau bejana untuk mengolah kotoran organik menjadi biogas. Kalau hanya diperuntukkan secara pribadi, cukup menggunakan bak yang terbuat dari semen yang cukup lebar atau drum bekas yang masih cukup kuat. Selain itu perlunya kesediaan kotoran hewan (baik sapi maupun kambing) yang merupakan bahan baku biogas.
2. Mencampurkan kotoran organik tersebut dengan
air. Biasanya campuran antara kotoran dan air menggunakan perbandingan 1:1 atau
bisa juga menggunakan perbandingan 1:1,5. Air berperan sangat penting di dalam
proses biologis pembuatan biogas. Artinya jangan terlalu banyak (berlebihan)
juga jangan terlalu sedikit (kekurangan).
3. Temperatur selama proses berlangsung, karena
ini menyangkut "kesenangan" hidup bakteri pemroses biogas antara 27 -
28 derajat celcius. Dengan temperatur itu proses pembuatan biogas akan berjalan
sesuai dengan waktunya. Tetapi berbeda kalau nilai temperatur terlalu rendah
(dingin), maka waktu untuk menjadi biogas akan lebih lama.
4. Kehadiran jasad pemroses yang mempunyai
kemampuan untuk menguraikan bahan-bahan yang akhirnya membentuk CH4 (gas metan)
dan CO2. Dalam kotoran kandang, lumpur selokan ataupun sampah dan jerami, serta
bahan-bahan buangan lainnya, banyak jasad renik, baik bakteri ataupun jamur
pengurai bahan-bahan tersebut didapatkan. Tapi yang menjadi masalah adalah
hasil uraiannya belum tentu menjadi CH4 yang diharapkan serta mempunyai
kemampuan sebagai bahan bakar.
5. Untuk mendapatkan biogas yang diinginkan, bak
penampung (bejana) kotoran organik harus bersifat anaerobik. Tangki itu tak
boleh ada oksigen dan udara yang masuk sehingga sampah-sampah organik yang
dimasukkan ke dalam bioreaktor bisa dikonversi mikroba. Keberadaan udara
menyebabkan gas CH4 tidak akan terbentuk. Untuk itu maka bejana pembuat biogas
harus dalam keadaan tertutup rapat.
6. Setelah proses ini selesai, selama kurun
waktu 1 minggu didiamkan, maka gas metan sudah terbentuk dan siap dialirkan
untuk keperluan memasak. Namun ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam
memanfaatkan biogas. Seperti misalnya sifat biogas yang tidak berwarna, tidak
berbau dan sangat cepat menyala. Karenanya kalau lampu atau kompor mempunyai
kebocoran, akan sulit diketahui secepatnya. Berbeda dengan sifat gas lainnya,
sepeti elpiji, maka karena berbau akan cepat dapat diketahui kalau terjadi
kebocoran pada alat yang digunakan. Sifat cepat menyala biogas, juga merupakan
masalah tersendiri. Artinya dari segi keselamatan pengguna. Sehingga tempat
pembuatan atau penampungan biogas harus selalu berada jauh dari sumber api yang
kemungkinan dapat menyebabkan ledakan kalau tekanannya besar.
7. Biogas sebagai energi alternatif
Energi
alternatif dapat mengatasi masalah yang sering terjadi pada masyarakat pedesaan
seperti:
- Kurangnya penghasilan yang mereka
dapatkan
- Terbatasnya sumber energi listrik
dan minyak tanah
- Harga bahan bakar minyak yang kini
mahal dan terbatas
- Masalah pencemaran lingkungan.
Solusi
:
Dengan menggunakan salah satu sumber energi alternatif yang ramah lingkungan
seperti Biogas guna untuk memenuhi kebutuhan masyarakat
terlebih mereka yang berada di daerah yang jauh dari akses energi listrik dan
BBM.
Energi biogas telah memenuhi kriteria sabagai berikut:
-
Harganya murah
-
Bahan baku tersedia di lokasi
-
Ramah lingkungan
-
Tidak membutuhkan keterampilan khusus.
Biogas sangat sesuai untuk masyarakat
karena tidak membutuhkan biaya yang mahal dan limbah dari hasil proses biogas
dapat digunakan sebagai pupuk organik atau dapat dijual kepada industri pupuk
atau dipasar.
Dengan demikian sumber energi biogas dapat membantu masyarakat, terlebih mereka yang tinggal di desa untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga mereka seperti memasak, penerangan, dan pengunaan minyak tanah atau minyak bumi (BBM) yang disebabikan faktor ekonomi. Biogas juga membantu mengurangi pencemaran lingkungan di air, tanah, udara (bau) yang disebabkan oleh kotoran ternak.
Selama ini masyarakat Indonesia tidak
begitu mengenal energi alternatif sebagai bahan bakar penganti minyak,
maka baik para pelajar maupun para masyarakat dan pemerintah untuk
memberikan informasi lebih mendalam kepada masyarakat bahwa energi alternatif
terlebih biogas adalah sumber energi efisien yang dapat digunakan
untuk memasak atau untuk penerangan. Biogas adalah salah satu sumber energi
alternatif yang ramah lingkungan. Di Jakarta terdapat banyak peternakan dan
biasanya faces (kotoran) yang dihasilkan oleh ternak itu tidak
dimanfaatkan semaksimal mungkin sehingga fases tersebut, lama-kelamaan dapat
merusak lingkungan baik didaratan, udara maupun di air. Oleh karena itu
diperlukan praktek-praktek yang aktif supaya bisa mengubah mentalitas
masyarakat dari pengunaan BBM atau minyak tanah ke energi alternatif seperti
Biogas karena dengan masyarakat memanfaatkan faces yang ada bararti telah
membantu mengurangi beban ekonomi masyarakat terhadap harga minyak yang
mahal dan terbatas. Dari keterlibatan tersebut, dipromosikan karena dianggap
sebagai jalan praktis untuk pengelolaan sumber energi alternatif biogas.
Kesimpulan
Harga bahan bakar minyak yang makin meningkat dan ketersediaannya yang makin menipis serta permasalahan emisi gas rumah kaca merupakan masalah yang dihadapi oleh masyarakat global. Upaya pencarian akan bahan bakar yang lebih ramah terhadap lingkungan dan dapat diperbaharui merupakan solusi dari permasalahan energi tersebut. Untuk itu Indonesia yang memiliki potensi luas wilayah yang begitu besar, diharapkan untuk segera mengaplikasi bahan bakar nabati. Biogas merupakan gas yang dihasilkan dari proses anaerobik digestion dan memiliki prosepek sebagai energi pengganti bahan bakar.
Saran
Dalam penulisan tugas IAD ini saya menyarankan kepada masyarakat
dan pemerintah untuk dapat mengembangkan sumber energi alternatif sebagai
solusi dari masalah peningkatan harga BBM dan pemanasan global, terlebih pada
masalah ekonomi masyarakat kalangan bawa yang kurang mampu untuk membeli minyak
tanah dan energi listrik. Oleh karena itu, perlunya pengarahan pemerintah
kepada masyarakat di daerah pedesaan tentang manfaat dari energi biogas yang
ramah lingkungan dan memberi pendapatan lebih bagi para petani. Saya juga menyadari
bahwa penulisan tugas ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu saya
meminta kepada para pembaca untuk memberikan kritik dan saran yang bersifat
membangun.
Daftar Pustaka
[1] Eliantika, Efriza. “Biogas Limbah Peternakan Sapi Sumber
Energi Alternatif Ramah Lingkungan”. November 2009.
[2] Redaksi Agromedia. 2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta. Agromedia pustaka. Hal 52-53.
[3] Redaksi Agromedia. 2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta. Agromedia pustaka. Hal 53.
[4] Redaksi Agromedia. 2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta. Agromedia pustaka. Hal 54.
[5] Redaksi Agromedia. 2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta. Agromedia pustaka. Hal 56.
[6] Redaksi Agromedia. 2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta. Agromedia pustaka. Hal 59.
[7] Redaksi Agromedia. 2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta. Agromedia pustaka. Hal 61.
[2] Redaksi Agromedia. 2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta. Agromedia pustaka. Hal 52-53.
[3] Redaksi Agromedia. 2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta. Agromedia pustaka. Hal 53.
[4] Redaksi Agromedia. 2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta. Agromedia pustaka. Hal 54.
[5] Redaksi Agromedia. 2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta. Agromedia pustaka. Hal 56.
[6] Redaksi Agromedia. 2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta. Agromedia pustaka. Hal 59.
[7] Redaksi Agromedia. 2007. Teknologi Bioenergi. Jakarta. Agromedia pustaka. Hal 61.